
Di dunia digital saat ini, serangan phishing dan kebocoran data memiliki bahaya yang signifikan. Menurut Kantor Federal untuk Keamanan Informasi (BSI) Jerman, kedua ancaman ini adalah risiko terbesar bagi konsumen.
Karakteristik utama ancaman:
- Serangan phishing: Penjahat menggunakan email atau situs web palsu untuk data pribadi.
- Kebocoran Data: Informasi sensitif dapat diakses oleh publik karena kesenjangan keamanan pada pemasok.
Serangan phishing: semakin canggih dan beragam
Serangan phishing telah berkembang dan tidak lagi secara eksklusif menargetkan sektor keuangan. Penjahat semakin memiliki nama -nama tanda logistik yang terkenal, ritel online, layanan streaming, dan bahkan sektor pemerintah untuk memperoleh kepercayaan pengguna. Penggunaan kecerdasan buatan membuat email phishing semakin profesional, yang membuatnya lebih sulit bagi konsumen untuk mengenalinya.
Serangan phishing yang sangat canggih baru -baru ini menempatkan lebih dari 2,5 miliar pengguna Gmail dalam bahaya. Crooks telah menggabungkan email palsu dengan panggilan telepon yang diumpankan oleh AI untuk informasi akun yang sensitif. Bahkan pengguna yang berpengalaman dapat disebabkan oleh metode ini.
Kebocoran Data: Risiko yang Meningkat
Kebocoran data penyedia mewakili risiko signifikan lainnya. Data sensitif pelanggan dapat jatuh ke penjahat cyber, yang dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada orang yang terkena dampak. Analisis BSI dari 354 kebocoran data yang diketahui menunjukkan bahwa nama dan nama pengguna ditetapkan dalam 86,7% kasus. Alamat email (41,8%) dan data alamat pribadi (40,7%) juga sering menjadi subjek kebocoran.
Peningkatan halaman phishing yang meniru Google Services sangat mengkhawatirkan. Pada paruh pertama tahun 2024, halaman -halaman ini diklik lebih dari empat juta kali, lebih dari tiga kali lebih sering daripada tahun sebelumnya. Perusahaan teknologi utama lainnya seperti Facebook dan Amazon juga merupakan tujuan populer untuk pencuri data.
Langkah -langkah Pelindung: Apa yang bisa dilakukan konsumen?
Mengingat ancaman ini, BSI sangat merekomendasikan penggunaan dua -factor otentikasi (2FA) untuk memastikan keamanan tambahan untuk akun online. Otentikasi tanpa kata sandi dengan apa yang disebut Passkeys, yang menggabungkan aplikasi yang ramah dengan tingkat keamanan yang tinggi, sangat menjanjikan. Oleh karena itu BSI menyerukan produsen dan pemasok untuk secara sistematis menawarkan solusi otentikasi modern seperti Passkeys dan secara aktif mendidik konsumen tentang prosedur otentikasi yang aman.
Pengguna juga harus waspada, terutama saat menerima pesan yang mengklaim mendesak. Perusahaan yang dianggap tidak pernah memerlukan informasi pribadi atau rincian akun melalui email. Dianjurkan untuk memeriksa alamat dan nomor telepon pengirim dengan cermat dan hubungi dukungan resmi secara langsung jika terjadi keraguan. Anda juga harus menginstal program perlindungan viruse -to -date dan menghindari lampiran atau tautan yang mencurigakan.
Konsumen dapat sangat meningkatkan keamanan digital mereka dengan menjadi lebih waspada dan menggunakan langkah -langkah keamanan modern.